Minggu, 10 Maret 2013

websitecone.com

Hosting website ternyata mudah banget, cuman modal 200k udah dapet domain ".com". Storage lumayan pula, 200MB. Sempet galau ketika ada denger orang nyaranin hosting di situs luar aja, kyk goDaddy, dkk. Soalnya kalu lu ngikut server dalem (Ind), gk begitu bisa diandalin. Yaah.. mo gmana lagi orang di godaddy bayarnya pake paypall, males gua. wkkw. Paksain aja pake server dalem. Orang juga tujuannya buat pengen tau caranya manage host. Meskipun server lokal, sejauh ini tiap wa ngecek gk pernah ada tulisan "severdown". Yops. websitecone.com . jadi pake ginian. Pemasaran kecil2an sih, sekalian belajar :D -Agar ilmu tidak hilang bagaikan air yang menguap-- Joss

Kamis, 05 Januari 2012

GMap Versi Saya^^

STREET TRACKER


Senin, 14 November 2011

Someday

I don't know how much longer
That I have to put up with everything
I've been hiding all the truth inside my heart
Everytime we meet
Everytime you turn face to me
Though I look indifferent
Do you know how much i have to force myself?
Can you hear my heart calling for you, loving you?
But I can't open my heart for anyone to know
Can you hear it?
My heart keeps waiting there for you
Waiting for you open it
and hope you will realize..
Someday
Though I love you
Though I feel
but deep down inside, I don't dare to tell you
Everytime we meet
Everytime you turn face to me
Though I look indifferent
Do you know how much i have to force myself?
Can you hear my heart calling for you, loving you?
But I can't open my heart for anyone to know
Can you hear it?
My heart keeps waiting there for you
Waiting for you open it
and hope you will realize..
Someday

Rabu, 26 Oktober 2011

Pengennya...

Dah kesel gk bisa nyetak desain yg udah dibuat pake sketchup kemaren. ZZZZZZ. Entah siapa yg nyiptain AutoCAD. Mau belajar, gk memungkinkan. Oiyo, gini gan ceritanya. Ane kan da project dari kampus. Kalo dibilang project sih kurang pas ya, lebih ke tugas deh kyknya, soalnya gk da uang lelahnya (wkwk). Disuruh bikin desain 3D. Ane awam ama yg namanya desain 3D, usut punya usut, browsing2 di net, ketemu dah yang namanya Google Sketchup. Singkat cerita, pas mau nyetak desain ane ke bengkel, gk taunya bengkelnya cuma nerima desain dari autoCAD, ekstensinya *.dwg. Bingung nan galau akhirnya. Lebih jelas tentang Sketchup liyat postingan ane sebelumnya disini.

Solusi Pertama, Belajar Mendalami AutoCAD. Kemaren pas ngopi file installer autocad, ane liyat progress transfer file-nya lama banged. Ane kensel (cancel, kwkw). Trus folder yang memuat file installer tadi ane klik kanan-properties. Shock. 4GB. Adoh2. Males lah. Inget file installer Sketchup aja cuman 40MB, lah ini AutoCAD? Kok 4GB? Gk tau juga sih kalo ada versi autocad yang lebih compact dari yang versi ane kopi kemaren. Btw RAM laptop cuman 1GB, gk mungkin diinstal aplikasi segede gitu.

Solusi untuk membeli Google Sketchup versi Pro pun juga sudah tertutup. Kenapa Pro, karena Sketchup versi Pro bisa meng-ekspor file dalam bentuk ekstensi *.dwg (Default sketchup *.skp). Biasa, masalah harga gan, dihargai ama gugel 4juta-an. Ane itung2 daripada beli software 4jt, mending beli PC yang kompatibel bwt nginstall AutoCad (yg file installernya 4GB tadi). Ribet.

Satu-satunya jalan buat tim agar bisa jalan progress... Beli yg ginian. 7 juta tapi. Dari desain, bisa di kasih slot lagi di atasnya. Selain itu, dibandingkan desain lain yang ditawarkan toko ini memang ane lebih prefer ke desain ini. Harga juga lebih murah (meskipun sebenarnya ada yg 2 juta-an, tapi males lah, yang bagus-an dikit. Desainnya juga gak kompatibel sama track). Smoga saja besok ada jalan. ACC.

Yakin2. ACC.

Senin, 24 Oktober 2011

Project Google Sketchup : Hexapod



Sketchup, software desain 3D punya Google. Download free disini. Langsung aja cekimbrot.

=Sekilas tentang sketchup=



Melihat file installer-nya (yang dari inet) hanya 41 MB, setau saya jauh dari software 3D lain, seperti 3DMax. Installernya Cuma 41MB loh, kebayang kan ringannya. Setelah saya coba, memang, ringan. Google menyediakan banyak tutorial untuk software ini. Saya alami sendiri, belajar sehari udah cukup untuk membuat sebuah desain produk, dengan melihat tutor dari google.

Yang saya tangkep, cara kerja Sketchup membentuk model 3D seperti ini. Pertama, mensketsa desain yang akan digambar (dalam 2D, bukan 2.5D, menghadap satu sisi). Dari desain tersebut selanjutnya dengan menggunakan tools yang bernama “Push/Pull” bisa ditarik bentuk kelebaran dari desani 2D tadi. Ibaratnya, kalau misalkan membuat balok, langkah pertama membuat desain 2D-nya dengan menggambar panjang dan lebar. Selanjutnya tools “Push/Pull” tadi berguna untuk membuat “tinggi” daripada balok yang akan dibuat. Oiya, untuk membuat desain 2D, tools yang digunakan macem2, baik itu tools untuk menggambar bebas (freehand) atau bentuk jadi, seperti lingkaran, persegi, polygon. Sebagai catatan, untuk penggunaan freehand, desain 2D baru bisa di Pull/Push ketika tidak ada titik yang tidak tersambung, artinya area 2D harus tertutup, tidak ada sisi yang terbuka.

Dalam membuat satu project yang tediri dari banyak Shape, ada tools tersendiri yang menurut saya sangat berguna untuk memanage component (shape) yang telah dibuat. Tools tersebut ialah “Component”. Agan coba2 dulu, ane kasih contoh project-an ane.

Tampak atas :


Tampak alay (wwkkw) :



Tampak samping



Sebenarnya desain di Sketchup ini bisa di-export ke AutoCAD. Tapi sayang, fungsi tersebut hanya ada di versi Pro, berbayar. Zzz dah, kecewa. Kenapa patokan autoCAD, karena ini desain kan rencana mau dicetak, dengan bahan aluminium. Pihak percetakan (di daerah Bandung) ternyata hanya bisa menerima desain dalam bentuk file yang dari autoCAD (lupa ekstensinya apa, kalo gk salah .dwg). tapi dengan versi Pro, gak ada masalah sih sebenarnya. Karena bisa export ke autoCAD.

Oiyo, project ini awalnya usil, ada tugas dari kampus buat desain 3D (bukan tugas kuliah juga sih). Bingung mw pake apa, pas browsing di-fb (forum robotik) ada recommended software 3D, salah satunya Sketchup ini. Alasan knapa milih Sketchup, karena besar file installer jauh lebih kecil disbanding software recommended lainnya (milih yang kecil, pas DL pake wifi kampus, dapet 80-an kBps).

Naikes2... ehehe. Silahkan dicoba


Web css pertama ane, hehe


Heran juga, 5 semester kul di jurusan teknik komputer, baru kemaren bikin css, itu juga pas assesment. Parah. Matkul webpro emang dapetnya di semester 5, makanya baru mau belajar css ya semester 5 ini. Selama semester kemarin memang kalo tubes ada yang disuruh bikin web, tapi ya gitu, tampilan cuma html polos, no CSS. Males belajar CSS-nya, udah tubes beban, tambah CSS lagi. Wkwk

Penampakan jadinya :


Web di atas menggunakan extended CSS (tag2 CSS ada di luar file html). Tidak menggunakan tag div, hanya memanfaatkan table untuk merapikan tampilan. Tidak tersambung dengan database. Autentikasi form login hanya menggunakan javascript. Tidak ada sintaks php sama sekali. Memang tujuannya hanya untuk memenuhi persyaratan soal pada assessment, hehe, yang nyuruh bikin web yg ada css, dan javascript, serta link pada gambar.


Source Code asesmen.html :


<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=iso-8859-1" />
<title>Asesmen Document</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="tampilan.css"/>
</head>

<body>
<form name="myForm" action="asesmen.html" onsubmit="return validateForm()" method="post">
<table border="0" width="1017">
<tr>
<td colspan="4">
<h1>Our Website</h1> </td>
</tr>
<tr id="bar">
<td width="134"><a href="beranda.html">Beranda</a></td>
<td width="162"><a href="profil.html">Profil</a></td>
<td width="211"><a href="catatan.html">Catatan</a></td>
<td width="492"><a href="download.html">Download</a></td>
</tr>

<tr>
<td colspan="2" id="utama">
<h2>Menu Utama</h2>
<ul>
<li><a href="beranda.html">Beranda</a></li>
<li><a href="profil.html">Profil</a></li>
<li><a href="catatan.html">Catatan</a></li>
<li><a href="download.html">Download</a></li>
</ul>
<br />
<br /> </td>
<td colspan="2">
<h2 id="welcome">Welcome to Our Website</h2>
<a href="www.google.com"><img src="1.png"/></a>

</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" id="login">
<h2>Log in</h2><p>User :</p>
<input type="text" name="user" id="user"/>
<br /><p>Password</p>
<input type="password" name="password" id="password"/>
<br /> <p></p>
<input type="submit" name="login" value="login"/>
<p></p>
</td>
<td colspan="2">
<p>
Thanks for one?s marvelous posting! I quite enjoyed reading it, you?re a great author.I will make sure to bookmark your blog and will come back very soon. I want to encourage continue your great job, have a nice afternoon!
My partner and I absolutely love your blog and find nearly all of your post?s to be what precisely I?m looking for. Does one offer guest writers to write content for you personally? I wouldn?t mind writing a post or elaborating on some of the subjects you write in relation to here. Again, awesome website! </p> </td>
</tr>
<tr bgcolor="#006600">
<td colspan="4"> </td>
</tr>
</table>
</form>


<!--JAVASCRIPT-->
<script type="text/javascript">
function validateForm()
{
var user=document.forms["myForm"]["user"].value;
var pass=document.forms["myForm"]["password"].value;
if (user=="admin" && pass=="admin")
{
alert("Anda Telah Login");
return false;
}
else
{
alert("user atau password SALAH, yang benar user dan passwordnya -> admin");
}
}
</script>

</body>
</html>








Source Code tampilan.css :

/* CSS Document */
body { font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; }

h1{
font-size:36px;
font-weight:bold;
color:#006633;
top:20px;
left:20px;
}

li a{
text-align: left;
color:#339900;
font-weight:bold;
font-size:16px;
}

li a:hover{
color:#003300;
}

#bar a{
text-align: center;
font-size: 13px;
color:#CC9933;
font-weight: bold;
}

#bar{
background-color:#009900;
}

#bar a:hover{
color: #330000;
}

#utama,#login{
background-color:#99CC33;
}

#welcome{
left:30;
top:30;
color:#003300;
text-align:left;
font-size:24px;
}

table{
border-color:#009900;
border:#009900
}

Jumat, 21 Oktober 2011

Code Vision AVR



Code Vision AVR adalah software untuk membuat file atau project (kumpulan file) dengan format *.c yang khusus untuk memrogram mikrokontroller AVR. Sebenarnya 3 macam keluarga mikrokontroller, seperti MCS-51, AVR, dan PIC. Nah Code Vision AVR ini khusus untuk memrogram yang keluarga AVR (dari namanya sudah kelihatan kan…). Lebih lengkap tentang mikrokontroller klik aja.

Di dalam code vision sudah disediakan library-library yang pastinya akan digunakan ketika proses compile. Biasanya sih, kalau saya, library yang paling sering dipanggil seperti : mega8535.h, delay.h, dan lcd.h (loh, Cuma 3?? Iya, selama ini masih seputar itu2 aja, heehe). Untuk library “mega8535.h” ini menyesuaikan mikro yang akan dipakai. Artinya kalau saya meng-include-kan library tersebut (mega8535.h) artinya nantinya source kode akan di upload ke mikro avr jenisnya mega8535 (nama aslinya ATMEGA8535). Umpama mikro yang dipake bukan ATMEGA 8535, library yang diinclude-kan sebaiknya berbeda. Misal memakai ATMEGA16, maka library yang dipake juga yang sesuai (“mega16.h”). Library-library pada Code Vision AVR ada di folder “inc” pada direktori aplikasi. (saya di C:\cvavreval\inc).

OK, tampilan awal :


Sebenarnya Code Vision sama seperti editor biasa, hanya saja ada tambahan folder untuk library C, dan tools untuk upload ke mikro, ini yang membedakan.

Selain itu, Code Vision AVR juga membuat mudah dalam coding. Ketika membuat project baru, tersedia fasilitas wizard untuk menentukan keadaan mikro yang akan menampung source kode. Untuk memunculkan wizart tersebut klik new, centang project, OK, pilih YES. Akan tampil seperti di bawah ini :




Banyak tab kan? Setiap tab memiliki fungsi masing2. Yang diatas pas di tab CHIP. Disini bisa memilih mikro apa yang akan digunakan, beserta clock. Clock dipengaruhi juga oleh CRYSTAL (XTAL) yang ada di sismin mikro.

Kemudian tab PORTS

Tab PORTS untuk mendeklarasikan port-port pada mikro yang akan digunakan, baik itu sebagai input, atau output, serta pullup. Konfigurasi pada tab ini akan didekalarasikan pada kodingan nantinya.

Untuk save dan keluar, klik file - generat,save&exit. Loh, kok udahan? Tab-tab yang lain??? Kali ini hanya sekilas saja tentang Code Vision, selanjutnya menyusul… hehe.

Kasih nama file, sebanyak 3 kali, .prj, .c dan .swp. Langsung akan keluar source code yang ada di file “.c”. Bingung dengan apa yg terjadi??(hehe) Kode-kode yang ter-generate di “.c” yang ada di layar adalah bentuk kode kalau konfigurasi mikro sesuai dengan konfigurasi yang kita berikan ketika membentuk file/project baru pada wizard. Jadi tinggal mendeklarasikan variable, prosedur dll dalam “.c” tadi tanpa harus mendeklarasikan port-port yang ada di mikro.

Berikut deklarasi library (“mega8535.h”) dan port yang digunakan. PORTA=0x00 artinya PORTA bernilai 0b00000000. Misalkan ketika di wizard tadi mengganti pullup value atau input/output PORTA 1 sampai PORTA 3 ada yang bernilai tidak sama dengan default, maka nilai deklarasi PORTA otomatis berubah (tidak 0x00)



Untuk proses upload ke mikro bisa dengan menggunakan tools build all, di TOOLS-BUILD ALL. File project akan di compile dan jika tidak ada error akan langsung di upload ke mikro. Tentunya colok-in dulu sismin mikro ke port usb PC agan.

OK… singkat cerita, Code Vision sangat membantu kerja para programmer mikrokontroller (AVR).